Kenapa Gen Z Terlihat Lebih Tua

     Hai teman teman lama tidak berjumpa lagi, disini saya ingin menulis tentang topik yang belakangan ini mulai ramai di sosial media yaitu tentang Gen Z yang terlihat lebih tua dibandingkan dengan generasi sesudah mereka

Sebelumnya kita perlu ketahui itu tentang teori generasi. Sejak munculnya Teori Generasi (Generation Theory), kita diperkenalkan istilah generasi X, Y, dan Z. Segala sesuatu terutama yang berhubungan dengan pekerjaan sering dikaitkan dengan ciri- ciri dari generasi-generasi tersebut. Hal itu diungkapkan tiada lain untuk mencari jalan tengah agar antar generasi tersebut dapat saling memahami dan mengerti. Selain itu, kita juga menjadi tahu bahwa generasi manakah yang mendominasi di abad ini. 

    Pemahaman dasar mengenai pengelompokan generasi adalah adanya premis bahwa generasi adalah sekelompok individu yang dipengaruhi oleh kejadian – kejadian bersejarah dan fenomena budaya yang terjadi dan dialami pada fase kehidupan mereka dan kejadian serta fenomena tersebut menyebabkan terbentuknya ingatan secara kolektif yang berdampak dalam kehidupan mereka. Jadi kejadian historis, sosial, dan efek budaya bersama dengan faktor-faktor lain ini akan berpengaruh terhadap terbentuknya perilaku individu, nilai, dan kepribadian, selanjutnya inti topik kita yaitu Gen Z ya, Gen Z atau sebutan Generasi Stoberi bagi beberapa orang pasti tampak tidak asing dengan julukan ini, julukan Gen Z tampaknya sudah menjadi julukan stereotipe yang melekat pada generasi yang lahir pada tahun 1999 – 2008 ada juga yang menyebutnya sebagai iGeneration, generasi net atau generasi internet.

     Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka. Generasi Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi-genarsi sebelumnya, berikut ini karakteristik Generasi Z:

1. Fasih Teknologi, tech-savvy, web-savvy, appfriendly generation. Mereka adalah “generasi digital” yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Mereka dapat mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan maupun kepentingan hidup kesehariannya.

2. Sosial. Mereka sangat intens berinteraksi melalui media sosial dengan semua kalangan. Mereka sangat intens berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman sebaya melalui berbagai situs jejaring, seperti: FaceBook, twitter, atau melalui SMS. Melalui media ini, mereka bisa mengekspresikan apa yang dirasakan dan dipikirkannya secara spontan.

3. Ekspresif. Mereka cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan

4. Multitasking. Mereka terbiasa dengan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit.

5. Cepat berpindah dari satu pemikiran/pekerjaan ke pemikiran/pekerjaan lain (fast switcher)

6. Senang berbagi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan karakteristik yang signifikan antar generasi Z dengan generasi lain, salah satu fakto utama yang membedakan adalah penguasaan informasi dan teknologi. Bagi generasi Z, informasi dan teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka, karna mereka lahir dimana akses terhadap informasi, khususnya internet sudah menjadi budaya global, sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai, pandangan dan tujuan hidup mereka.

Memanglah tidak dapat kita pungkiri bahwa kerap kali kita temukan bahwa remaja Gen Z selalu menggaung – gaungkan betapa sulitnya kehidupan yang mereka jalani. Ada banyak, contohnya di media sosial remaja akan mengungkapkan perasaanya atas kerasnya kehidupannya hingga munculnya pola pikir dalam remaja Gen Z bahwa “Lebih Baik Pengangguran daripada Sakit Mental di tempat Kerja”. Lalu benarkah Gen Z rentan mengalami gangguan mental?

Masalah mental adalah masalah yang dapat menyerang siapapun tidak memandang dari generasi apa seseorang itu tumbuh. Gangguan mental yang paling sering kita temukan di antara remaja Gen Z secara umum adalah ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan hingga perasaan bersalah yang menghantui, selain itu ada juga perubahan mood atau suasana hati yang drastic.

Kesehatan mental menurut WHO adalah sebuah kondisi yang mana seseorang merasa tenang secara emosional, sosial dan psikologis. Namun, kondisi ini dapat terganggu apabila seseorang mengalami stress berkelanjutan, trauma atau tekanan mental yang berat.

Mungkin bagi Generasi Milenial atau Gen diatasnya, akan memandang bahwa Gen Z tidak mau bekerja, generasi yang pemalas atau bahkan mucul juga stigma bahwa mereka, “Gen Z adalah generasi yang Instan”, menyebut Gen Z sebagai Generasi Instan, sebutan ini tidak lantas muncul begitu saja, alasan utama yang membuat tersemat kata “instan” dalam diri mereka adalah karena perkembangan teknologi dan informasi yang tinggi yang memudahkan segalanya. Padahal seinstan apapun teknologi yang diciptakan di era sekarang, tetap ada proses yang terjadi didalamnya.

    Sehubung dengan ini, sebegai generasi sosial pertama yang tumbuh bersama dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin tinggi sejak usia muda, sehingga Gen Z juga memiliki julukan sebagai “digital native” atau orang – orang yang tumbuh bersamaan dengan reformasi digital. Kita tidak boleh menutup mata pada kenyataan bahwa Gen Z adalah generasi yang melek digital dan merupakan orang – orang yang memiliki keyakinan akan pentingnya kesehatan mental generasi – generasi mudanya. Di seluruh dunia, Gen Z lebih sering menghabiskan banyak waktu menggunakan perangkat elektronik seperti HP, Komputer dan bersamaan perkembangan informasi, seperti media sosial, internet dan lain lain, justru hal ini akan memberikan kemudahan bagi Gen Z untuk mencari informasi tentang mental health

    Dengan mudahnya informasi tentang mental health Gen Z beranggapan bahwa mereka sedang berada di dalam gangguan mental dan membuat mereka gampang stres, dan stres ini dapat merubah fisiologis wajah menjadi tampak lebih tua dikarnakan tubuh mengeluarkan hormon tertentu ketika berada dalam keadaan stres

    Ada juga tren peremajaan kulit dipicu oleh kemajuan yang cepat dalam teknologi perawatan kulit dan estetika, brand perawatan kulit dan kecantikan yang marak menyasar Gen Z, ditambah dengan munculnya media sosial sebagai sumber informasi. Gen Z, sebagai generasi digital pertama, sangat bergantung pada media sosial dan internet untuk mendapatkan saran perawatan kulit dan cara mencegah penuaan. Pandemi Covid-19 lalu memperkuat dampak media sosial terhadap standar kecantikan Gen Z karena konferensi video menjadi bagian tidak terpisahkan dari keseharian. Terus-menerus melihat citra diri di layar menyebabkan ketidakpuasan mereka terhadap penampilan meningkat, sehingga memicu minat yang lebih besar terhadap perawatan kecantikan dan prosedur estetika di usia yang belum sewajarnya. 

    Di usia ini pula rutinitas skincare berkembang, mencakup produk anti-aging. Tanda-tanda khas penuaan seseorang, seperti keriput atau penurunan performa kulit, mulai muncul sekitar usia 20 tahun. Tubuh secara perlahan mulai berhenti memproduksi kolagen sebanyak sebelumnya, yang menyebabkan kulit kehilangan elastisitas. Namun tingkat penuaan individu dapat bervariasi karena faktor lingkungan dan predisposisi genetik.

    Kebanyakan Gen Z terlihat  tua itu dikarnakan oleh pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan junk food, penggunaan skincare yang tidak tepat dan yang paling terutama adalah fakto stres yang diakibatkan oleh kemudahan bagi Gen Z untuk mencari informasi tentang sekitar dan dalam sosial media Gen Z selalu menggaung – gaungkan betapa sulitnya kehidupan yang mereka jalani.



 

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kenapa Gen Z Terlihat Lebih Tua"

Posting Komentar