Membaca Talk “Pantaskah sebuah smartphone dibanderol lebih dari Rp 10 juta?“, saya jadi ingin membuat sebuah survei ringan yang menyenangkan(?):
Saat ini, merk dan tipe smartphone apa yang sedang kalian gunakan?
Mengapa kalian memilih membeli smartphone tersebut?
Tujuannya? Untuk membenarkan atau menyanggah asumsi personal saya
mengenai tujuan penggunaan smartphone di kalangan konsumen yang melek
teknologi seperti pembaca Tech in Asia semua.
Dengan terus mengikuti dan membaca website teknologi ini, tentunya
safe to say bahwa para pembacanya cukup mengerti dengan teknologi
terbaru pada sebuah smartphone, bukan?
Asumsi saya adalah, semakin kita mengenal teknologi, akan semakin
sederhana ekspektasi kita terhadap sebuah smartphone yang digunakan.
Saya mengambil contoh dari pengalaman pribadi. Not so long ago, salah satu bahan kerjaan harian saya adalah menulis review
smartphone-smartphone high-end yang rilis di pasaran Indonesia. Hal
tersebut mengharuskan saya untuk mencoba secara intens smartphone yang
akan di-review. Pendekatan yang saya lakukan adalah dengan
menjadikan smartphone tersebut sebagai smartphone utama atau sering
dibilang sebagai daily driver saya.
Satu hal yang lama-kelamaan saya sadari adalah tidak adanya perbedaan
berarti antara smartphone high-end dan low-end yang beredar di pasaran.
Keduanya sanggup “melayani” saya dengan sama baiknya. Satu-satunya
faktor penting yang sangat membedakan kedua “kasta” tersebut adalah
kualitas kamera yang dimiliki. Meskipun saya sangat jarang menggunakan
kamera pada smartphone, saya akui kamera adalah sebuah fitur krusial
pada smartphone karena kamera ini dapat menangkap that magical moment yang terjadi secara cepat dan spontan dimana kamera digital standar tidak bisa tangkap.
Banyak orang berkilah, “saya membutuhkan smartphone A (baca: mahal) untuk menunjang pekerjaan saya.” Well, i’d say it’s b******t. Jangan
jadikan pekerjaan sebagai pembenaran untuk bersikap konsumtif. Saya
menceritakan ini hanya untuk menyampaikan sebuah maksud; paman saya
adalah seorang direktur di salah satu bank BUMD dan smartphone yang ia
gunakan “hanyalah” sebuah BlackBerry dengan tipe Q10. Saya pernah
bertanya, “kenapa tidak membeli produk Apple?” Beliau menjawab:
smartphone ini sudah bisa membuat saya bekerja dengan lancar. Jika memang harus bekerja, saya menggunakan laptop yang selalu dibawa kemana saja.
Saya sangat setuju dengan jawaban tersebut. Saat ini saya menggunakan
smartphone dari LG dengan tipe P-765 atau lebih dikenal dengan LG L9
yang mempunyai banderol harga sejutaan. Smartphone low-end ini – sama
dengan puluhan smartphone high-end yang pernah saya review – sudah lebih
dari cukup untuk menunjang “pekerjaan” saya. Menerima dan membalas
email? easy. Menulis sebuah ide untuk kemudian diterapkan dalam strategi tim? piece of cake. Memasang aplikasi banking? just a breeze. Melakukan komunikasi intens via Line, Whatsapp, BBM, atau Slack? boom! semudah menekan tombol app switcher. Mau beta testing
aplikasi yang sedang dikembangkan? kalian bisa menggunakan smartphone
low-end yang dipakai untuk skenario terburuk jika ada pengguna yang
sama-sama memiliki smartphone low-end. Ya, kalian mungkin sudah mengerti
maksud saya.
Dan saya yakin, bagi yang melek terhadap teknologi terbaru, poin yang sebelumnya saya utarakan akan terasa sangat relevan. Atau mungkin tidak? mari kita Talk.
Belum ada tanggapan untuk "Smartphone apa yang sedang kalian gunakan? Mengapa?"
Posting Komentar